Deskripsi Umum

Dalam setiap gatra ada ADD (arti dari dalam) yang perlu diketahui sebagaimana adanya apabila seseorang hendak memberikan ADL (arti dari luar) secara tepat. ADL itu berupa pemahaman, penyikapan dan perlakuan. Kondisi yang diharapkan adalah kesesuaian yang setinggi-tingginya antara ADL dan ADD. Kemanfaatan suatu pemahaman, penyikapan dan perlakuan sangat tergantung pada kesesuaian atau tepatan ADL terhadap ADD.
ADD sebuah gatra dapat mengejala dengan sendirinya, tetapi sering kali ADD itu tetap terpendam sambil “menunggu” untuk disingkapkan. Betapa banyaknya kenyataan yang belum sempat diolah, sementara itu masih tak terhingga banyaknya suatu hal ikhwal yang belum diketahui apa dan bagaimananya. Pengolahan terhadap gejala yang masih “asing” serta penyingkapan terhadap hal-hal yang masih terpendam itu merupakan uapaya pengungkapan melalui kegiatan pengukuran. Hasil pengukukran itu lebih lanjut ditafsirkan untuk dapat diperolehnya makna tertentu dari apa yang telah berhasil disingkapkan itu.

Upaya pengungkapan melalu pengukuran itu dilakukan dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Oleh karenanya pengukuran yang dimaksudkan itu biasa juga disebut aplikasi instrumen, artinya kegiatan menggunakan instrumen untuk mengungkapkan kondisi sesuatu.

Dalam konseling, kondisi individu, terutama orang-orang yang potensial atau sedang menjadi klien mengandung berbagai hal yang perlu diungkapkan. Ketepatan pemahaman, penyingkapan dan perlakuan konselor (ADL) terhadap kondisi individu yang dimaksud sangat tergantung pada hasil pengungkapan ADD nya. ADD yang ada pada diri klien perlu diungkapkan dalam rangka penyelengaraan layanan konseling terhadap klien. Pengungkapan kondisi diri klien dilakukan melalui aplikasi instrumentasi, baik melalui instrumen tes maupun non-tes. Hasil aplikasi instrumentasi ini kemudian ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling dan/atau kegiatan pendukung lainnya. Berhubung dengan pentingnya hasil aplikasi instrumentasi dalam konseling, maka kegiatan dengan menggunakan instrumen itu harus dilakukan dengan cermat, disertai penggunaan yang tepat hasil-hasilnya. Pemilihan instrumen dan pelaksanaan pengukuran yang cermat, penafsiran yang akurat atas hasil-hasilnya, disertai perlakuan yang akurat terhadap klien, akan merupakan sumbangan yang amat berharga bagi pelayanan bantuan terhadap klien.